LaNyalla: Sumbar Gudang Pahlawan Nasional dan Pejuang Pendiri Bangsa

    LaNyalla: Sumbar Gudang Pahlawan Nasional dan Pejuang Pendiri Bangsa

    SUMBAR - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berkunjung ke Kerajaan Jambu Lipo, Sijunjung, Sumatra Barat (Sumbar), Sabtu (27/11/2021). Ia menyatakan teringat kembali kepada perjuangan para pendiri bangsa.

    Senator asal Jawa Timur ini mengungkapkan Sumbar telah melahirkan banyak tokoh bangsa.

    “Saya bangga dan senang sekali berada di Sumatra Barat. Karena provinsi ini adalah gudangnya pahlawan nasional dan tokoh pendiri bangsa. Luar biasa sangat banyak nama-nama besar yang berasal dari provinsi ini, ” kata LaNyalla.

    LaNyalla juga menyebut beberapa tokoh dari Sumatra Barat, antara lain Mohammad Hatta, Tuanku Imam Bonjol, H Agus Salim, Sutan Sjahrir, Mohammad Natsir, Muhammad Yamin, Buya Hamka, dan lainnya.

    Menurut dia, mereka adalah para pendiri bangsa yang telah menyumbangkan tenaga dan pikiran-pikiran jernih untuk lahirnya bangsa dan negara ini dengan karya agung yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 naskah asli.

    “Maka kiranya sangat tepat, bila hari ini, saya mengajak saudara-saudara semua yang hadir untuk meresapi dan menghayati suasana kebatinan para pendiri bangsa kita, dengan melihat kembali secara jernih cita-cita luhur mereka dan harapan mereka kepada bangsa dan negara ini. Mereka semua dari Sumbar dan sangat luar biasa, ” ungkap LaNyalla.

    Hal itu, lanjut LaNyalla bertujuan untuk meresapi apakah hari ini cita-cita luhur mereka semakin dapat kita rasakan atau semakin jauh dan hilang tertelan perubahan wajah Indonesia, dari negeri Pancasila menjadi negara kapitalis liberalis.

    “Saya sengaja terus berkeliling mendatangi satu per satu Kerajaan dan Kesultanan Nusantara sebagai bagian dari komitmen DPD RI sebagai wakil daerah. Dan, Alhamdulillah hari ini, bisa sampai di Kerajaan Jambu Lipo, Sumatra Barat, ” tuturnya.

    LaNyalla mengaku berkeliling untuk menggugah kesadaran berbangsa. Bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar, karena bangsa ini dilahirkan oleh sebuah peradaban yang unggul dan tercatat dalam sejarah dunia, yaitu peradaban Kerajaan dan Kesultanan Nusantara.

    Inilah yang kemudian kerap ia sampaikan di beberapa kesempatan.

    “Tapi, mengapa saat ini arah perjalanan bangsa dan negara ini hanya menyandarkan kepada partai politik sebagai satu-satunya penentu?” tanya LaNyalla.

    Mengapa pula para pendiri bangsa dan para pemilik saham lahirnya bangsa ini, termasuk Kerajaan dan Kesultanan Nusantara tidak memiliki saluran atau ruang untuk ikut menentukan arah perjalanan bangsa?

    Ditegaskan LaNyalla, jawabnya, karena konstitusi saat ini, yang merupakan konstitusi hasil amandemen di tahun 1999 hingga 2002 silam itu, memang hanya memberikan ruang kepada partai politik sebagai penentu utama wajah dan arah perjalanan bangsa.

    “Partai politik menjadi satu-satunya instrumen untuk mengusung calon pemimpin bangsa ini. Dan hanya partai politik melalui fraksi di DPR RI yang memiliki kewenangan memutuskan Undang-Undang yang mengikat seluruh warga bangsa, ” ujarnya.

    Padahal, sebelum dilakukan amandemen, Undang-Undang Dasar 1945 naskah asli yang dihasilkan para pendiri bangsa, memberikan ruang kepada Utusan Daerah dan Utusan Golongan dengan porsi yang sama dengan anggota DPR yang merupakan representasi partai politik.

    Tapi setelah amandemen, Utusan Golongan dihapus dan Utusan Daerah diubah menjadi DPD RI, tetapi dengan kewenangan yang jauh berbeda dengan Utusan Daerah.

    DPD RI sebagai wakil daerah, yang juga dipilih melalui Pemilu seperti partai politik hanya mendapat porsi mengusulkan Rancangan Undang-Undang dan membahas di fase Pertama di Badan Legislasi.

    “Sedangkan pemutus untuk mengesahkan menjadi Undang-Undang adalah DPR bersama Pemerintah. DPD RI juga tidak bisa mengusulkan pasangan Capres dan Cawapres dari jalur non-partai politik. Padahal, masyarakat melalui sejumlah survei menghendaki ada calon pemimpin nasional dari unsur non-partai politik, ” papar LaNyalla dalam sambutan resminya.

    Raja Jambu Lipo, Yang Mulia Tuanku Rajo Godang Firman Bagindo Tan Ameh Rajo Alam Jambu Lipo mengaku sangat berkesan dengan kehadiran Ketua DPD RI. Kata dia, sejarah terukir pertama kali dengan adanya seorang pejabat level tinggi nasional datang ke kerajaannya.

    “Terima kasih dan kami sangat terharu. Ini tanda-tanda bahwa akan membawa manfaat untuk kami dan juga manfaat untuk Ketua DPD di karir politik di kancah nasional, ” ujarnya.

    Sekadar informasi, Ketua DPD RI disambut tuan rumah Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dan Wakil Bupati Sijunjung Iraddatillah. Dari pihak Kerajaan ada Yang Mulia Tuanku Rajo Godang Firman Bagindo Tan Ameh Rajo Alam Jambu Lipo, Yang Mulia Tuanku Rajo Godang Sultani Bagindo Maharajo indo Rajo Ibadat Jambu Lipo dan Yang Mulia Tuanku Rajo Godang Bangindo Tan Putih Rajo Adat Jambu Lipo dan jajarannya.

    Selain itu, dalam kunjungan kerja di Sumatra Barat, LaNyalla didampingi sejumlah senator asal Sumbar, Emma Yohanna, Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, Alirman Sori dan Muslim Yatim.

    Hadir pula Bustami Zainudin (Lampung), Ahmad Bastian (Lampung), Bambang Sutrisno (Jawa Tengah), Evi Apita Maya (NTB) dan Bambang Santoso (Bali). Selain itu, hadir dua Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Alamsyah dan Togar M. Nero. (**) 

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Indra Dt Rajo Lelo Kembali  Pmpin PSSI Sumbar

    Artikel Berikutnya

    Hendri Septa Khatib Jumat di Masjid Baitul...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan

    Ikuti Kami